SEPUCUK SURAT UNTUK SAHABAT




 D
i suatu desa kecil diperbukitan tinggi Bandung, disitulah aku tinggal, namaku NENENG ROSEDIANA namun orang biasa memanggilku ‘ochi’. Umurku 11 tahun aku kelas 6 SD aku tinggal bersama ibuku, ayahku bekerja di kota pelabuhan di Inggris Liverpool, aku adalah anak satu-satunya.
          Di suatu hari dikala aku hendak berangkat sekolah, aku melihat sebuah mobil dan barang-barang bawaan yang banyak, lalu aku bertanya pada ibuku, “bu, itu orang mau apa?” “itu orang baru, nak, yang mau tinggal disini, dia keluarga pindahan dari Jakarta” sahut ibuku. Kemudian aku hendak buru-buru memberi salam dan mencium tangan ibu untuk segera berangkat ke sekolah.
          Pulang sekolah aku melihat ibuku sedang berbicara dengan seseorang di meja ruang tamu, aku pun menghampiri lalu aku memberi salam dan cium tangan, kmudian aku pun bergegas ke kamar untuk ganti baju. ‘Ochi??’ terdengar suara ibuku memanggilku,  kemudian aku menghampiri ibu, ibuku berkata kepadaku, “nih sekarang kamu nggak sendirian lagi, kamu punya teman baru, namanya Beby, dia anaknya tante yang pindahan dari Jakarta itu, kita tetanggaan, dia satu sekolah juga sama kamu loh dee, ayo kenalan dulu”. Aku pun menyapanya, “hai namaku Ochi yang selalu sabar dan menyenangkan, salam kenal, ya”. Beby pun menjawab, “salam kenal juga, namaku Beby yang selalu rajin belajar dan berlatih”. Hatiku sangat senang menemukan sahabat baru. Hari-hari kita lewati bersama dalam suka maupun duka, belajar bersama apa itu arti sebuah persahabatan yang kita jalani berdua.
          Pada saat itu tepatnya dihari kelulusan,aku pergi bersama ibuku ke sekolah untuk mengambil hasil ujianku, begitu pula sahabatku, Beby. Setelah sampai disekolah, ibuku menemui wali kelas untuk mengambil sebuah surat hasil ujianku, hatiku sangat deg-degan karena aku takut nilai ujianku nanti tidak memuaskan. Ibu pun berjalan keluar menghampiriku lalu memeluk erat diriku sambil berkata, “ibu bangga padamu, nak” hatiku pun sangat senang ternyata aku menjadi peringkat satu dikelas *aaasseekkk*
Beby dan ibunya pun menghampiriku lalu mengucapkan selamat atas keberhasilanku. Beby memberikan kado untukku, yaitu sepasang kalung dengan bentuk huruf B dan O. kita saling tukeran kalung, kalung O dipakai Beby, dan yang B aku pakai. Kalung itu pertanda bahwa persahabatan kita akan selamanya, walaupun Beby ga dapet peringkat, tapi Beby dapat penghargaan sebagai siswa berprestasi loh…
Aku berkata pada ibuku, “ibu, kita jalan-jalan ke taman yuk, untuk merayakan kelulusan kita berdua, ya ga beb?” kataku sambil menoleh ke Beby. “ya udah, ayo kita jalan” jawab ibu.
Yyyeeeeee saatnya aku harus bilang asseeeeekkk………………
          Sesampainya di taman, aku bermain ayunan dengan Beby, aku yang naik, Beby yang dorong, namu tak terasa kita berdua telah menghabiskan waktu cukup lama di taman, sinar matahari pun perlahan mulai tenggelam, kita pun pergi untuk pulang ke rumah bersama-sama.
Satu minggu kemudian akhirnya kita mendapat kabar gembira bahwa kita “aku dan Beby” diterima disekolahan yang sama. Babak baru kehidupan “aku dan Beby” pun dimulai ketika kita menjalani masa orientasi siswa di sekolah baru kita, hari pertama cukup berkesan, namun ada satu hal yang membuatku sangat bahagia adalah ketika pembagian kelas, ternyata aku sekelas dengan Beby, hal yang tidak pernah aku fikirkan sebelumnya, hatiku sangat senang dan bahagia deh pokoknya.
          Hari demi hari kita lewati bersama, tak terasa waktu begitu cepat berlalu, tiga tahun sudah aku menjadi siswa SMP tepatnya pada tanggal 17 Oktober, hari pengumuman kelulusan pun tiba, dan pada saat itu aku dan Beby berpisah.
Saat masuk SMA, Beby tidak lagi tinggal di Bandung karena orang tuanya yang dipindahkan lagi tugasnya ke Surabaya, maka dia pun harus bersekolah di Surabaya. Rasanya sedih kurasa saat aku harus berpisah dengan sahabat kecilku yaitu Beby, air mataku menetes deras,, saat aku memeluk tubuh sahabatku itu. Begitu juga Beby memeluk tubuhku dengan erat dan meyakinkanku bahwa dia akan terus mengabari aku, dan dia berjanji padaku bahwa persahabatan kita tidak akan berakhir sejauh apapun kita tinggal. “Chi, aku minta maaf ya, karena aku harus pergi”, ucap Beby. “Beb, kenapa kamu pergi? Kenapa sih kamu harus sekolah di Surabaya, kamu tega ninggalin aku”, ucapku sambil menangis. “Jangan nangis gitu ahh, mana dong miss assseeekkk yang aku kenal? Aku janji  kok aku bakalan terus ngabarin kamu.. mungkin bila nanti Tuhan berbaik hati izinkan kita bertemu dan slalu bersama lagi hingga saat kita berdua menutup usia,  genggamlah tanganku ini sahabat… aku bahagia saat bersamamu, usaplah setiap tetes air matamu, tak usah kau tangisi perpisahan ini, dan harus kau tau sejauh apapun kita, tapi persahabatan kita gaboleh berakhir, satu pesanku untukmu, ‘kejarlah mimpimu sahabat’ aku merindukanmu”, ucap Beby meyakinkanku.
          Aku pun merelakan Beby untuk berangkat ke Surabaya, perlahan namun pasti mobil yang dinaiki Beby dan keluarganya beranjak pergi, lambaian tangan Beby pun semakin lama semakin menjauh jauh  dan menjauh, lambaian tangan Beby pun perlahan mulai menghilang..
          7 bulan telah berlalu, teman silih berganti menghiburku, semenjak Beby pergi, hari-hariku tidak seceria dulu lagi sewaktu Beby masih bersamaku. Aku memang mempunyai teman baru disekolah dan rumahku, tapi mereka semua tidak ada yang seperti Beby, yang mengerti aku, yang mampu membuatku tersenyum kembali disaat aku sedang sedih, aku sungguh merindukan sahabatku, Beby… ingin rasanya aku menyusul ke Surabaya untuk menemui Beby, namun, Beby selalu melarangku untuk menemuinya, Beby selalu berkata, “ aku mohon jangan temui aku dulu, aku cuma ingin menguji persahabatan kita, jadi, tunggulah sampai kita lulus SMA, setelah itu aku berjanji akan menemui Beby ditempat kita sering bermain sewaktu kecil.
          Hari-hari terus berlalu, tidak terasa waktu begitu cepat bergulir, tiga tahun sudah aku menjadi siswa SMA dan 3 tahun sudah persahabatnku dan Beby diuji, aku sangat rindu, aku sangat rindu sahabatku, Beby… aku pun telah mempersiapkan kado special untuk sahabatku Beby disana, karena kita sudah berjanji akan menukarkan kado saat kita bertemu nanti.
          Lusa telah tiba, 29 Januari, itulah tanggal yang aku lingkari dikalender yang ada disebelah meja belajarku. Tanggal itu adalah tanggal yang aku nanti-nanti sejak dulu, karena tanggal itu adalah tanggal kesepakatan kita untuk bertemu. Pagi itu aku segera beranjak bangun dari tempat tidurku, lalu aku bergegas mandi dan bersiap-siap karena aku sudah tidak sabar untuk bertemu sahabatku, Beby. Jam menunjukkan pukul 08.00, aku bergegas berpamitan dengan orang tuaku untuk pergi ke Surabaya menemui Beby. Selama aku menunggu bus yang akan aku naiki untuk pergi ke Surabaya, aku berusaha untuk menelfon Beby, namun tidak ada jawaban, aku tidak mengerti mengapa sudah 3 hari ini handphone Baby tidak aktif, tapi aku ga mau sedih karena aku yakin sahabatku Beby sudah menungguku disana ..
Bus yang akan aku naiki sudah menjemputku, lalu aku pun segera menaiki bus itu dan duduk persis dibelakang kondektur, namun ada satu hal yang membuatku bingung, pada malam itu aku bermimpi bertemu seorang nenek tua, dia berjalan tepat di depanku, dan dia berkata kepadaku, “nak, apapun yang akan kamu lihat besok, kamu harus menerimanya” aku sungguh tidak mengerti apa maksud perkataan nenek tua itu, nenek itu pun tiba-tiba menghilang dari hadapanku.. Namun semua perkataan nenek itu tidak mengurung niatku untuk berangkat ke Surabaya, karena yang ada dalam fikiranku sekarang ini hanya ingin bertemu dengan sahabatku. Jam menunjukkan pukul 02.00, akhirnya aku sampai di Surabaya dan beberapa kilometer lagi aku akan sampai dirumah Beby dengan menaiki ojek, betapa terkejutnya, karena disaat aku sampai dirumah Beby, aku  melihat banyak orang dirumahnya dan ada juga bendera berwarna kuning didepan rumahnya. Aku pun segera berlari masuk kedalam rumah Beby, aku tidak bisa menahan airmataku ini saat aku melihat sebuah tubuh terbaring kaku dengan ditutupi kain putih, dan dia adalah tubuh Beby, sahabatku.. air mataku terus mengalir deras karena aku tidak percaya yang meninggal adalah Beby sahabatku..
Orang tua Beby berusaha membuatku tenang dan mereka menceritakan semuanya kepadaku, ternyata sejak kelas 6, dia menderita penyakit LEUKIMIA.. namun Beby tidak pernah mau cerita kepadaku, karena dia tidak mau masa kanak-kanaknya dihiasi dengan kesedihan. Dia selalu menutupi rasa sakitnya dengan canda tawanya dan ternyata Beby pindah ke Surabaya  bukan karena orang tuanya dipindahkan tugas, melainkan karena Beby tidak mau membuat masa remajaku tidak bahagia, maka dari itu, Beby menutupi semuanya kepadaku. Air mataku semakin deras mengalir, saat aku mendengar semua pernyataan dari orangtua Beby, dan sekarang aku mengerti apa maksud dari mimpi semalam itu. Sungguh aku sangat terpukul dan kecewa, kenapa semua orang membohongiku.. mengapa? Mengapa? Semuanya harus dirahasiakan dariku .. Orang tua Beby berusaha membuatku mengerti kenapa mereka melakukan semua ini.
          Setelah orang tua Beby menjelaskan semuanya kepadaku, ternyata Beby menitipkan sebuah surat untukku yang bertuliskan tinta berwarna merah dengan sampul yang bertuliskan “SEPUCUK SURAT UNTUK SAHABATKU” dan isi suratnya adalah …

“Untuk sahabatku, maafkan aku jika saat kau membaca surat ini aku telah pergi untuk selamanya, sungguh aku tidak pernah menginginkan semua ini, aku tidak berniat membohongimu sahabatku, karena aku hanya ingin masa remajamu dihiasi dengan keceriaan, bukan kesedihan ..

Terima kasih sahabatku karna kau lah yang membuat masa kanak-kanak dan remajaku berwarna ..

Aku melakukan ini untuk menguji persahabatan kita, dan aku ingin engkau bisa terbiasa bermain dan menghabiskan masa remajamu tanpa ada aku..

Aku sangat bahagia mempunyai sahabat sepertimu, terimakasih sahabatku, karena hanya engkaulah semangat hidupku ..

O iya, aku menitipkan sebuah boneka doraemon yang sengaja khusus aku buat sendiri dengan tanganku dan itu susah payah aku membuatnya untukmu sahabatku .. Aku beri nama boneka itu ‘BECHI’ yang berarti Beby dan Ochi..

Tolong jaga boneka itu yah, aku akan tersenyum bahagia disana jika kamu merelakan sahabatmu ini pergi.. persahabatan BECHI tidak akan berakhir sampai akhir hayat. Dan jadikan boneka itu sebagai pengganti diriku :’) ”

0 komentar:

Posting Komentar